Isekai Yurutto Survival Seikatsu Chapter 001 : Prolog 図

Isekai Yurutto Survival Seikatsu Chapter 1.. Musim Panas Tahun Ketiga di Sekolah Menengah, sedang mempersiapkan ujian..masa puncak kemajuan smartphone

Volume 1 Easy Survival Life in the Other World

Author : Ayano , Illustrator : Inui Kazune (artumph) , Source Novelba

【001 Prolog】

Musim panas tahun ketiga sekolah menengah, yang akan mengikuti ujian.

Sebelum liburan musim panas mendekat, aku, Hokage Shinomiya, sangat senang.

(Saat liburan musim panas nanti, Aku akan mengikuti tur Survival di pulau terpencil!)

Di tengah masyarakat yang berorientasi pada informasi dengan menggunakan smartphone bahkan orang tua juga memakainya, Aku tertarik pada hal-hal primitif. Lebih khusus lagi, Aku suka Survival.

Survival itu seperti menyelam ke laut, menusuk ikan dengan tombak, dan keseharian memakan dengan jamur. Aku juga tertarik untuk tinggal di gua.

Oleh karena itu, impian Aku untuk masa depan adalah tinggal di pulau tak berpenghuni. Membeli pulau tak berpenghuni dengan uang yang aku peroleh dari bekerja kemudian menjalani survival di sana. Seperti orang-orang dari periode Paleolitik dan Jomon, Aku ingin menghabiskan waktu membuat alat-alat batu, membuat tembikar[1] dan berburu.

Ini adalah mimpi yang Aku pegang sejak masih kecil, dan Aku sudah mulai mempersiapkannya.

Misalnya, di tas siswaku. Jika ketahuan dimarahi saja tidak akan cukup untuk dimaafkan, di tasku ada sebuah pisau survival. Itu adalah item kelas satu yang tidak cocok untuk siswa sekolah menengah membelinya dengan uang yang mereka simpan dengan putus asa. Ada banyak barang survival lainnya di tasku, jadi jika ada bencana segera, aku akan dapat bertahan lebih baik.

Aku masih belum berpengalaman dengan 'Survival' yang sebenarnya, akan tetapi aku memiliki banyak pengetahuan. Aku membaca banyak buku dan melihat semua video yang diperkenalkan oleh para profesional survival seperti mantan personel militer di situs video. Dengan begitu, jika diwaktu luang, Aku akan mencari informasi tentang survival.

Selain itu, Aku telah berpartisipasi dalam tur survival pulau tak berpenghuni beberapa kali. Meskipun ini hanyalah tur, tetapi masih mungkin untuk mendapatkan pengalaman. Misalnya, seperti membuat api besar. Aku memiliki pengalaman realistis yang tidak dapat diperoleh dari buku dan video.

Meskipun Aku belum bisa menyebutnya profesional, Aku yakin aku lebih ahli daripada para amatir di sana.

"Aww"

Ketika Aku bersemangat saat melihat pamflet tur survival pulau tak berpenghuni, ada sesuatu yang terlempar dari belakang. Dari rasa sakitnya, kemungkinan itu adalah sisa penghapus.

Aku melihat ke belakang, Terlihat sebuah Grup dengan beberapa pria dan wanita sedang melihat ke arahku. Mereka berada di atas kasta kelas. Dari sudut pandang Aku, para pria memiliki tampilan yang bagus, dan para wanita semuanya dan terlihat seperti idola dengan level tinggi. Secara garis besar mereka adalah 'riajuu'[2].

Mereka menyeringai padaku.

"Oi Hokage, lakukanlah 'Kage Bunshin'! 'Kage Bunshin'!""

"Ayolah, lakukanlah sambil berkata nin'nin?"

kelompok laki laki itu menyatukan tangan mereka seolah-olah mereka sedang mengaktifkan ninjutsu, dan berkata "nin'nin".

Mereka sering mengolok-olok Aku dengan cara ini. Karena namaku Hokage.

Entahlah, tapi sepertinya namaku sama dengan karakter utama yang muncul di manga ninja populer saat ini[3]. Oleh karena itu, aku sering dipanggil 'Ninja'. Aku tidak begitu peduli jika dipanggil seperti itu. Lebih buruk lagi... Misalnya, dipanggil 'bajingan' atau 'sampah' itu baru menyakitkan, tapi aku tidak masalah jika Aku dipanggil 'Ninja'.

"Jika aku bisa melakukan Kage bunshin, aku akan melakukannya."

Aku mengembalikan kata-kata itu, tetapi tidak sampai ke telinga mereka.

Bagi mereka, percakapan berakhir ketika mereka mengejekku. Aku tidak meminta reaksi apa pun di sini. Mereka melempar sisa penghapus dan mengejekku ketika Aku melihat ke belakang, dan akhirnya mereka tertawa satu sama lain. Mereka hanya mengejekku saja dan tidak sampai membullyku.

Aku berada di bawah kasta kelas, tetapi tidak di bawah. Mungkin karena terlihat biasa saja, tidak seperti tipikal otaku berkacamata. Warna kulitnya bukan berarti memiliki seputih salju yang khas otaku. Aku melatih fisik ku dengan berlari setiap hari untuk mempersiapkan kegiatan survival, sehingga kulitku memiliki warna yang sehat.

Oleh karena itu, meskipun Aku diejek, Aku tidak diganggu.

"Aku harap bisa lebih cepat ... Liburan musim panas"

Berbalik ke depan dan menghela nafas. Aku berbaring di mejaku memikirkan liburan musim panas yang akan segera dimulai. Menutup mataku dan pikirkan apa yang akan kulakukan jika mengikuti tur bertahan hidup di pulau terpencil. Aku bahkan tidak berpikir untuk belajar untuk ujian masuk.

Dan kemudian Aku tertidur seperti itu, dan lonceng berbunyi sebelum Aku tertidur sepenuhnya, jadi Aku seharusnya membuka mata dan dengan enggan mengambil kelas────seharusnya.

"Huh……?"

Saat aku bangun, aku merasakan sesuatu yang salah.

Aku berada di tempat lain. Bukan ruang kelas. Aku tidak tahu di mana ini, tetapi Aku berada di gua misterius, dab aku terbaring di sana. Permukaan batu yang menyentuh pipiku terasa sejuk dan dingin.

"Dimana ini?"

Aku berdiri dan melihat sekeliling. Gua ini tidak begitu dalam pada pandangan pertama. Di sisi lain ───Melihat ke luar, terdapat hutan lebat. Angin sepoi-sepoi meniup dedaunan dengan lembut. Suara gesekan daun menenangkan. Udara terasa nikmat.

"Mimpi...tetapi ini terasa begitu nyata. Apakah ini kenyataan?"

Aku tidak berpikir ini mimpi, ini terasa begitu nyata. Lagipula, aku berada di kelas beberapa saat yang lalu. Saat aku bangun aku sudah ada di gua antah-berantah. Apakah ada cerita seperti itu?.

Sambil memikirkan hal seperti itu tentu saja, Aku juga berpikir bahwa ini adalah kenyataan. Tidak ada alasan di sana, entah bagaimana, benar-benar entah bagaimana caranya, tetapi secara intuitif Aku merasa seperti itu. Suasana, sensasi tubuh, semuanya nyata, jadi Aku tidak bisa menganggapnya sebagai mimpi.

Ngomong-ngomong.

"Bukankah itu tasku!"

Didekatku tergeletak sebuah Tas siswa. Terlihat dari betapa kusamnya Itu pasti milikku.

Ketika Aku memeriksa isi di dalamnya, sudah kuduga itu tasku. Ada beberapa buku teks dan banyak barang survival di dalam tas.

"Aku tidak mengerti situsi ini……"

Aku tidak tahu situasi macam apa ini.

Di mana tempat ini dan mengapa Aku di sini?

"Tapi ..."

Bahkan jika aku tidak mengerti situasinya, tapi aku dapat menegaskan hal ini.

"Ini adalah kesempatan langka!"

Tidak peduli apakah itu mimpi atau kenyataan.

Bagaimanapun, sekarang aku dapat menjalani kehidupan survival sebanyak yang aku suka.

Aku tidak tahu kegembiraan yang melampaui ini.

Note

  1. Tembikar Wiki
  2. Riajuu merupakan singkatan dari "real / riaru " dan " juu " dari "jujitsu " (充 実 ) yang dapat berarti " terpenuhi /produktif ". Lazimnya panggilan ini digunakan kepada orang yang memiliki kehidupan sosial yang sehat yang menuai popularitas. Di dunia nyata tentunya.
  3. Manga Naruto

Prev Chapter
Next Chapter
Prev Chapter
Next Chapter